Bermain
merupakan wahana belajar bagi anak. Anak belajar seraya bermain dan bermain
seraya belajar. Pemenuhan metode dan alat bermain yang tepat dan bervariasi
serta memanfaatkan berbagai sumber belajar yang ada di lingkungan
2.
Menciptakan suasana yang aman, nyaman, bersih dan menarik
Menata
lingkungan belajar yang memungkinkan anak merasa aman, nyaman, bersih dan
menarik sehingga menciptakan suasana belajar yang kondusif
3.
Pembelajaran yang berorientasi pada perkembangan anak
Anak
memiliki karakteristik perkembangan yang khas dan unik. Pembelajaran
disesuaikan dengan karakteristik perkembangan anak yang dilaksanakan secara
bertahap, berkesinambungan dan bersifat pembiasaan
4.
Pembelajaran berorientasi pada kebutuhan anak
Kegiatan
yang diberikan sesuai dengan kebutuhan fisik dan psikis anak dengan
memperhaikan perbedaan bakat, minat dan kebutuhan masing-masing anak
5.
Pembelajaran berpusat pada anak
Pembelajaran
menempatkan anak sebagai subyek pembelajaran (berpusat pada anak) yang
dilaksanakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang dan
mendorong kreatifitas serta kemandirian
6.
Penanaman nilai moral keagamaan dan kebudayaan karakter bangsa
Penanaman
nilai moral keagamaan dibina oleh tenaga profesional melalui kegiatan khusus
(iqro dan praktik ibadah). Nilai-nilai budaya karakter bangsa (religius,
kejujuran, tanggung jawab, disiplin, mandiri, kreatif, peduli sosial, rasa
ingin tahu dan peduli lingkungan) terintegrasi dalam berbagai kegiatan
pembelajaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar